Makna Sebuah Kata #1

 Bismillahirahmanirahim.

Semoga Allah meluruskan niat aku dalam menulis sebuah pandangan dan pengalaman ini.

Dalam sebuah perjalanan di siang yang panas dari Okayama Stasion aku terdiam dalam sebuah pemikiran akan arti dalam sebuah kata. Dalam kehidupan ini kita banyak sekali menghadapi sebuah kata. Kata ini memiliki sebuah makna yang pada beberapa kondisi bermakna sangat dalam tanpa kita sadari. Kata Stop yang terlihat sederhana ini bila tidak ada pada detik ini mungkin akan mengakibatkan seseorang tertabrak oleh mobil. Pada permulaan ini, mari kita mulai dengan kata basmalah. Bagi masyarakat Indonesia, basmalah kita gunakan agar dimudakan ketika memulai sesuatu. Tapi pernah kita melihat lebih dalam dari arti sebuah kata tersebut. Dalam pendek nya ilmu ku, bismillah itu "Dengan menyebut nama Allah". Lalu kenapa kita diajarkan oleh orang tua kita untuk mengucap basmalah ini? Beberapa bulan terakhir ini aku menyadari, bahwa pemilihan kata "bi" bukan secara asal ditempatkan disitu. Lebih dalam aku menyadari bahwa itu berarti dengan, yang juga berarti kita melibatkan. 

Aku mungkin akan sedikit berantakan menjabarkan hal ini. Tapi sebagai notes untuk diriku sendiri, sebuah pekerjaan yang diawali dengan basmalah, berarti kita melibatkan Allah dalam pekerjaan tersebut. Sebagaimana sebuah kata syahadat datang dengan sebuah konseukensi kita mengikuti ajaran islam, dan juga kata yang kelak akan mengikat diriku dengan dirinya dalam sebuah kewajiban dan hak. Basmallah pun sebagai sebuah kata aku anggap memiliki konsekeunsi.

Sebuah konsekuensi yang muncul sebagai aksi reaksi dari melibatkan Allah dari sebuah perkara. Konsekuensi yang pertama kita perlu menjamin bahwa sebuah perkara tersebut merupakan perkara yang diridhai Allah. Karena apa makna nya kalau kita melibatkan Allah untuk mengerjakan sesuatu yang Allah tidak ridhai? Kita sering sekali bercanda dengan kata ini, bismillah ketika seseoran mau mengerjakan sesuatu yang merupakan maksiat. Bagaimana bisa mengucapkan bismillah ketika mereka meminum arak? atau bismillah ketika mereka sedang mengambil nomor togel? Sebuah penghinaan yang kadang tdak kita sadari. Tapi aku tidak akan pergi ke daerah yang bukan merupakan hak ku. Mari kita lebih fokus pada diri sendiri. Lalu apasih konsekuensi selanjutnya dari kita mengatakan sebuah kata basmalah.

Konsekuensi selnajutnya yang perlu diambil ketika kita telah mengucapkan basmallah adalah percaya dengan apa yang sudah kita libatkan. Dengan menyebut nama Allah. Kita sudah melibatkan Allah dalam sebuah perkara kita. Dalam perspektif aku sebagai seorang manusia dan hamba, ketika kita melibatkan seseorang dalam perkara berarti kita meminta bantuan mereka. Atau juga kita menyerahkan sebuah perkara tersebut kepada orang tersebut. Lalu bagaimana dengan ketika kita melibatkan Allah? Ketika segala sesauatu berasal dari Nya, ketika rezeki kita, cobaan yang kita hadapi, dan kemudahan tersebut juga berasal dari Nya. Pada saat ini aku merasa, sebagaimana aku bisa mengadalkan orang yang "dengan" nya lah aku bekerjasama. Maka, ketika aku menyelesaikan suatu perkara dengan melibatkan Allah, sepatutnya lah kita memercayakan sepenuhnya kepada Allah. Hasil yang kita dapatkan dari segala bentuk ikhtiar yang kita sudah lakukan.

Terkadang kita sebagai manusia ini sangat congkak, dalam sebuah perkara dimana disitu kita bersama dengan Allah, kita justru merasa bahwa kita bisa menyelesaikan segalanya sendiri. Yang lebih congkak, kita merasa bahwa ketika perkara tersebut selesai itu merupakan hasil dari jerih payah kita sendiri. Semoga Allah melindungi hati ini dari sifat congkak yang bodoh ini.

Disela-sela Gita Wirjawan yang tidak bosan berbicara soal 2045, aku terpikir sebuah konsekuensi terakhir yang muncul dari kata basmallah. Konsekuensi terakhir yang mungkin pada detik ini aku ingat adalah mengenai kepercayaan diri kita. Bayangkan dan posisikan diri kita sebagai seseorang yang sudah dipercayai membersamai dalam sebuah proyek. Ditengah proyek tersebut berjalan, rekan tersebut pada akhirnya tidak percaya pada diri nya bahwa proyek ini bisa selesai. Sebagai rekan kita tentu merasa dikhianati karena itu juga berarti bahwa diri kita tidak dipercaya dapat menyelesaikan bersama proyek tersebut. Bagaimana dengan perasaan Allah ketika sebuah perjalanan yang sudah dimulai dengan melibatkan nama-Nya pada akhirnya kita sendiri yang menyerah pada perjalanan tersebut? Mungkin hanya diri kita yang bisa menjawab

Melihat hal ini aku teringat pada pelayaran ini yang akan segera berlabuh. Ketika dahulu aku dan dia memulai pelayaran mencari satu sama lain dengan sebuah ucapan basmallah. Sudah sepatutnya kita mengambil konsekuensi untuk percaya pada Rabb yang menciptakan pertemuan ini. Ketika pada malam hari doa doa yang berucap basmalah tersebut pada akhirnya membuat aku dan dia ada pada posisi ini. Sudah sepatutnya pula pada perjalanan selanjunya kita menyerahkan segalanya kepada Rabb, setelah memberikan yang terbaik dari setiap sisi. Tanpa disadari, suatu ujian terbesar itu muncul dengan sendirinya bahkan sebelum perjalanan ini dimulai. Well, aku terlalu berpikir pada suatu masalah yang besar hingga aku lupa pada ujian sesungguhnya sudah ada sejak aku (dan kamu) mengucapkan basmallah.

Dan ketika Densha ini mendekati Ikebukuro, pikiran ku kembali pada sebuah kata yang terucap kala itu. 'InshaAllah diterima'. Sebuah kata yang juga bermakna sangat dalam bagi diriku hingga saat ini. Mungkin akan menjadi sebuha cerita menarik untuk episode perjalanan menuju Kota Harapan (Wako-shi) selanjunya.

NB: Mungkin selanjutnya kita perlu belajar memberikan referensi dari sebuah  hasil berpikir  



Popular Posts