Trotoar di Masa Depan Indonesia
Hai, Berkibarlah Benderaku
Minggu lalu saat OSKM, yaitu masa Orientasi di Kampus saya,
ITB. Saya terpaksa untuk berjalan dari kosan saya ke tempat berkumpul acara.
Disana saya melihat kondisi trotoar di Indonesia yang bisa dibilang
menyedihkan. Walaupun saya tinggal di Bandung, yang trotoarnya dapat dikatakan
cukup baik. Namun standar ini masih sangat jauh dibandingkan dengan negara maju
lainnya. Hal ini lah yang menggugah hati saya sehingga pada posting kali ini kita
akan membahas tentang Pedestrian.
Indonesia, Negara dengan 250Juta kepala tinggal didalamnya.
Di Indonesia, kendaraan terus bertambah berjuta-juta setahunnya. Sedangkan
pejalan kaki jumlahnya selalu berkurang tiap tahun. Sedikit gambaran ini adalah foto trotoar di Jepang.
Pedestrian atau yang Indonesia lebih kenal dengan Pejalan
Kaki, suatu hal yang jarang di temui di Indonesia. Terutama di kota-kota besar
Indonesia, seperti halnya Jakarta, Surabaya, dan Bandung, sayang seyogya
nya memiliki sarana dan prasarana yang
baik. Pertanyaan terbesar hingga saat ini adalah Kenapa Pejalan Kaki jarang
ditemukan di Indonesia?
Yang pertama adalah Budaya Indonesia untuk menggunakan
kendaraan pribadi sangat tinggi dan tren berjalan kaki yang sangat jelek. Lalu
bagaimana caranya agak Pejalan Kaki kembali terkenaal seperti negara-negara
maju lainnya. Banyak factor yang dapat menimbulkan
minat masyarakat untuk kembali terkenalnya Budaya berjalan di Indonesia.
Salah satu diantaranya adalah Keamanan, hal yang paling
krusial bagi meningkatnya minat masyarakat untuk Berjalan kaki. Tidak dapat di
pungkiri bahwa kecelakan dapat terjadi dimanapun. Baik itu bersifat fisik
dikarenakan kecelakaan, ataupun kejahatan oleh oknum-oknum tidak bertanggung
Jawab. Lalu bagaimana cara menanggulangingnya menjadi pertanyaan besar bagi kita.
Malam hari misalnya fasilitas penerangan jalan tentunya menjadi hal wajib karena tampanya tidak hanya keamanan pejalan kaki dari orang-orang tak bertanggung jawab. Namun dari trotoar itu sendiri. Akan menjadi hal mudah bila kita dapat memasang lampu untuk para Pejalan Kaki.
Tapi apa itu saja cukup? Tidak tentunya. Dibutuhkan sumber energy dan managemen yang baik agar Lampu tadi tetap terawat dengan baik. Solar Cell dapat menjawab tuntutan kebutuhan energy untuk lampu ini. Indonesia yang kini juga di landa krisis energy dapat menggunakan cara ini.
Malam hari misalnya fasilitas penerangan jalan tentunya menjadi hal wajib karena tampanya tidak hanya keamanan pejalan kaki dari orang-orang tak bertanggung jawab. Namun dari trotoar itu sendiri. Akan menjadi hal mudah bila kita dapat memasang lampu untuk para Pejalan Kaki.
Tapi apa itu saja cukup? Tidak tentunya. Dibutuhkan sumber energy dan managemen yang baik agar Lampu tadi tetap terawat dengan baik. Solar Cell dapat menjawab tuntutan kebutuhan energy untuk lampu ini. Indonesia yang kini juga di landa krisis energy dapat menggunakan cara ini.
Lalu manajemen, Smart Lamp dapat menjadi jawabannya. Smart
Lamp akan dapat menyalakan dirinya sendiri bila sensornya aktif pada malam
hari. Sensor lampu yang membaca adanya Pejalan kaki akan otomatis menyala secara
bergantian dan beraturan.Sensor Lampu ini bisa terdiri dari banyak cara. Mulai
dari Motion detector, Step detector, hingga yang paling mudah yaitu sinyal
handphone. Di jaman yang serba modern handphone menjadi hal wajib yang dimiliki
dan dibawa semua orang kemanapun. Sinyal Handphone dapat menjadi sinyal yang
dapat dibaca oleh Smart Lamp sebagaimana biasanya di Hotspot WiFi. Hal ini tentu
akan menambah ke indahan kota karena terjadi perubahan warna yang teratur.Tentunya
dengan arah cahaya kebawah agar tidak menjadi Polusi Cahaya di Kota seperti
yang telah kita bahas di posting sebelumya.
Smart Lamp pun dapat menjadi solusi dari polusi cahaya pada
kota-kota besar. Karena setidaknya mengurangi jumlah hamburan cahaya ke langit.
Lalu manajemen, Smart Lamp dapat menjadi jawabannya. Smart
Lamp akan dapat menyalakan dirinya sendiri bila sensornya aktif pada malam
hari. Sensor lampu yang membaca adanya Pejalan kaki akan otomatis menyala secara
bergantian dan beraturan.Sensor Lampu ini bisa terdiri dari banyak cara. Mulai
dari Motion detector, Step detector, hingga yang paling mudah yaitu sinyal
handphone. Di jaman yang serba modern handphone menjadi hal wajib yang dimiliki
dan dibawa semua orang kemanapun. Sinyal Handphone dapat menjadi sinyal yang
dapat dibaca oleh Smart Lamp sebagaimana biasanya di Hotspot WiFi. Hal ini tentu
akan menambah ke indahan kota karena terjadi perubahan warna yang teratur.Tentunya
dengan arah cahaya kebawah agar tidak menjadi Polusi Cahaya di Kota seperti
yang telah kita bahas di posting sebelumya.
Smart Lamp pun dapat menjadi solusi dari polusi cahaya pada
kota-kota besar. Karena setidaknya mengurangi jumlah hamburan cahaya ke langit.
Di Indonesia sendiri Trotoar biasa dialih fungsikan menjadi
Tol atau Jalur Cepat bagi Motor. Tol ini tentu akan menganggu Keamanan dan
Kenyamanan bagi para Pejalan Kaki juga. Kalau bicara soal pengeakkan hokum,
pejalan kaki sudah cukup haknya dilindungi di UU No,22 Tahun 2009 tentang Lalu
lintas dan Angkutan Jalan. Lalu Bagaimana realisasinya, nol besar. Trotoar di
Indonesia sendiri terkesan mendukung untuk itu. Trotoar di Indonesia cenderung
landai dan dapat dinaiki oleh sepeda motor.
Kita harus mencontoh ke luar negri dimana trotoar
dipergunakan sebagaimana peruntukannya. Bisa kita lihatdi beberapa Negara maju.
Terdapat penghalang di trotoar berbentuk tiang yang dapat dilihat pada gambar
disamping.
Tiang ini banyak fungsinya. Selain untuk menghalangi para
oknum yang mencoba menggunakan hak pedestrian tiang juga dapat dijadikan
penambah keindahan kota. Selain itu, Para Pengguna Trotar yang memiliki
disabilitas tentu harus diberi fasilitas, seperti Trotar yang bercorak yang
menunjukkan arah yang dapat kita lihat di Kota Bandung.
Bicara soal Faktor kenyamanan dan hal yang tentunya menjadi
mimpi kita semua bila bicara tentang trotar dan keindahan kota masa depan, yaitu
air minum gratis di pinggir jalan. Menjadi tantangan bagi pemerintah dan juga
kita untuk terus menjaga Kesehatan tubuh kita dan tentunya kebersihan kota.
Kita cenderung salah mencontoh Negara maju. Kita justru
mencontoh America yang kurang penduli dengan Mass Rapid Transportation. Di Amerika MRT cenderung tidak berkembang
pesat dan kalah dengan Mobil Pribadi. Sama persis dengan apa yang terjadi di
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus begitu hingga beberapa
tahun kedepan. Bila Hal ini tidak di hentikan dan masyarakat tidak di biasakan
untuk berjalan kaki dalam jarak yang dekat.
Pedestrian tentu membutuhkan tempat untuk menyebrang
dijalanan, yaitu Zebra Cross. Mungkin
kata ini sedikit asing bagi para pengguna kendaraan. Dan tentunya tidak pernah
melihatnya di jalanan Indonesia sehingga dengan seenaknya mereka dapat
menggunakan hal para pejalan kaki ini sebagai tempat pemberhentian mereka.
Hukum di Indonesia tentang ini sudah sangat kuat, tapi lihat sekali lagi. Bahkan penegak hukumnya pun terbiasa melanggar aturan yang mereka buat sendiri seperti yang terlihat di gambar diatas. Sepertinya rakyat
Indonesia belum siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Lampu merah untuk
pejalan kaki pun hampir tidak pernah dilihat di Indonesia. Padahal hal itu menjadi hal wajib bagi Indonesia. Sistem lampu lalu lintas yang sudah buruk tentunya akan lebih buruk bila ditambah dengan Pejalan Kaki yang notabennya tidak dipertimbangkan di Indonesia. Sehingga kesannya mustahil untuk Indonesia untuk dapat melihat pemadagan di Tokyo, Jepang seperti pada gambar dibawah
Sebagai mahasiswa saya mencoba untuk berpikir, bagaimana caranya
agar pada waktu yang tepat semua kendaraan dapat lewat bersamaan dengan pejalan
kaki. Namun kedua-nya tidak saling mengganggu satu sama lain. Bisa kita rasakan
sendiri dalam kehidupan sehari-hari, bahwa Lamp Lalu Lintas ,di Kota Bandung
saya misalnya, cenderung lama sekali dan melebihi 60 detik. Ini lah yang
menjadi pangkal permasalahan kemacetan. Keefektifan dari penggerakan kendaraan
pun sangat minim dan cenderung membahayakan. Lampu Lalu Lintas di Indonesia
sering dianggap seperti Lampu pada Saaat Grand
Prix Motor GP. Menjadi kewajiban kita untuk mengubah semua system ini. Hal
ini lah yang nanti dapat saya pelajari lebih jauh di FMIPA nanti dan semoga dapat terelaisasi kan dalam kehidupan nyata.
Sumber Artikel dan Gambar :
http://cdn-2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/20131210pelanggar-marka-jalan-dan-berhenti-tepat-atau-di-depan-zebra-cross.jpg
http://cache3.asset-cache.net/gc/88809704-busy-pedestrian-crossing-in-tokyo-japan-gettyimages.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRFOuWKgDwMpQsFqf0f2SspcSVr5CVs4gFMUm3VN4ZflD4GHE_T94IP7DrNNv6fq1eJ-dr00br_afD1hw-kWtfDk6O6CHnZkfAtwl235-cw30mUZPpE9994Bf18BRNdHmV0MYtdf-cu8s/s1600/SidewalkFujisawa.JPG
http://media.galamedianews.com/news/150628173409-dbmp-akan-bangun-800-titik-smart-pju-system-.jpg
https://redditing.net/r/mildlyinteresting/comments/3bie5m?
http://artofthinking2.blogdetik.com/2013/04/21/dunia-akan-kiamat-jika-kita-tidak/
Sumber Artikel dan Gambar :
http://cdn-2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/20131210pelanggar-marka-jalan-dan-berhenti-tepat-atau-di-depan-zebra-cross.jpg
http://cache3.asset-cache.net/gc/88809704-busy-pedestrian-crossing-in-tokyo-japan-gettyimages.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRFOuWKgDwMpQsFqf0f2SspcSVr5CVs4gFMUm3VN4ZflD4GHE_T94IP7DrNNv6fq1eJ-dr00br_afD1hw-kWtfDk6O6CHnZkfAtwl235-cw30mUZPpE9994Bf18BRNdHmV0MYtdf-cu8s/s1600/SidewalkFujisawa.JPG
http://media.galamedianews.com/news/150628173409-dbmp-akan-bangun-800-titik-smart-pju-system-.jpg
https://redditing.net/r/mildlyinteresting/comments/3bie5m?
http://artofthinking2.blogdetik.com/2013/04/21/dunia-akan-kiamat-jika-kita-tidak/